AS Gempur 3 Situs Nuklir Iran, Memperparah Eskalasi Konflik?

· 2 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
AS Gempur 3 Situs Nuklir Iran, Memperparah Eskalasi Konflik?

AS Gempur 3 Situs Nuklir Iran, Memperparah Eskalasi Konflik?

Teheran/Washington – Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran kembali memuncak setelah serangan udara besar-besaran yang diluncurkan militer AS menghantam tiga situs yang diduga fasilitas nuklir strategis di wilayah Iran pada Minggu (22/6/2025) waktu setempat. Serangan ini memicu kekhawatiran global akan eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.

Departemen Pertahanan AS dalam pernyataannya menyebutkan bahwa serangan itu ditujukan untuk “menghentikan perkembangan program nuklir berbahaya Iran” serta merespons dugaan aktivitas provokatif Teheran dalam beberapa bulan terakhir, termasuk peluncuran misil balistik dan peningkatan pengayaan uranium.

“Kami menargetkan fasilitas yang secara spesifik digunakan untuk mempercepat kemampuan nuklir Iran. Ini adalah langkah pencegahan dan defensif,” ujar juru bicara Pentagon, John Kirby.

Di sisi lain, pemerintah Iran mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai “tindakan agresi terang-terangan” serta pelanggaran terhadap hukum internasional. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa negara mereka berhak melakukan pembalasan atas tindakan yang dianggap sebagai serangan terhadap kedaulatan nasional.

“Amerika telah melewati garis merah. Serangan ini tidak akan dibiarkan tanpa respons,” tegasnya.

Media pemerintah Iran melaporkan adanya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di sekitar lokasi yang diserang, namun belum ada data resmi mengenai jumlah korban atau dampak langsung terhadap kemampuan nuklir negara itu.

PBB dan beberapa negara Eropa menyerukan penahanan diri dan menghindari langkah-langkah yang dapat memperburuk situasi. Sekjen PBB António Guterres mengingatkan bahwa konflik bersenjata terbuka antara dua negara ini dapat mengguncang stabilitas global dan memperparah krisis kemanusiaan di kawasan.

Analis militer menilai serangan ini sebagai eskalasi paling serius sejak tahun-tahun awal kesepakatan nuklir JCPOA dibatalkan oleh AS pada 2018. Dengan ketegangan yang kembali meningkat, dunia kini menanti apakah akan ada jalur diplomatik yang mampu meredam potensi konflik terbuka.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.