[Minahasa Utara, 16 Agustus 2025] — Perjalanan mendaki yang seharusnya menjadi pengalaman menyenangkan berubah menjadi tragedi. Seorang pemuda asal Manado, Yohanes Piay (18), dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang sedalam 25 meter di kawasan Pos 2 Gunung Klabat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Jumat malam (15/8).
Insiden terjadi saat Yohanes bersama beberapa rekannya tengah beristirahat di pos pendakian. Diduga kehilangan keseimbangan saat berada di tepi jalur, korban tiba-tiba tergelincir dan terperosok ke dalam jurang yang curam dan dipenuhi vegetasi lebat.
Rekan-rekan korban segera berupaya meminta bantuan dan melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Manado sekitar pukul 21.15 WITA. Tak lama kemudian, tim penyelamat dari Basarnas bersama sejumlah relawan komunitas pecinta alam langsung dikerahkan menuju lokasi kejadian dengan membawa perlengkapan evakuasi lengkap.
Setelah pencarian intensif di tengah malam dan medan yang berat, jasad korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 01.05 WITA, Sabtu dini hari (16/8). Sayangnya, Yohanes ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Ia diduga meninggal setelah mengalami benturan keras akibat tertimpa batang pohon di dasar jurang.
“Korban langsung dievakuasi ke Pos Spamu dan diserahkan kepada keluarga. Proses evakuasi cukup berat karena medannya curam dan licin,” ujar Kepala Kantor Basarnas Manado dalam keterangan resminya.
Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk proses lebih lanjut. Operasi pencarian dan evakuasi secara resmi ditutup pada pukul 09.45 WITA setelah semua proses selesai dilakukan.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat melakukan aktivitas alam terbuka, terutama di medan ekstrem seperti Gunung Klabat. Para pendaki diimbau untuk tetap berhati-hati, memperhatikan jalur, dan tidak lengah meskipun hanya saat beristirahat.
Keluarga korban menyampaikan duka mendalam namun juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pencarian dan evakuasi.
“Kami sangat berduka, tapi kami juga berterima kasih karena anak kami bisa ditemukan dan dibawa pulang dengan layak,” ungkap ayah korban, Johan Piay, penuh haru.
Gunung Klabat sendiri dikenal sebagai gunung tertinggi di Sulawesi Utara, dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut, dan menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki dari berbagai daerah. Namun jalurnya yang menantang membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang kuat serta perhatian ekstra terhadap keselamatan.