Myanmar Tangkap TikToker Peramal Gempa Usai Picu Kepanikan

· 2 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Myanmar Tangkap TikToker Peramal Gempa Usai Picu Kepanikan

Yangon, Myanmar – Seorang peramal sekaligus kreator konten TikTok di Myanmar, John Moe The, resmi ditangkap oleh otoritas setempat setelah memicu kepanikan massal melalui ramalan gempa bumi yang ia unggah ke media sosial. Dalam videonya yang viral dan telah ditonton lebih dari 3,3 juta kali, John memperingatkan bahwa gempa besar akan melanda seluruh kota di Myanmar pada tanggal 21 April 2025. Ia bahkan menyarankan warga untuk menghindari gedung-gedung tinggi dan bersiap menghadapi bencana.

Ramalan tersebut sontak menimbulkan keresahan di masyarakat. Banyak warga dilaporkan meninggalkan rumah mereka, memilih untuk tinggal di tempat terbuka atau berlindung di lokasi yang dianggap aman. Meskipun sebagian masyarakat bersikap skeptis, kepanikan tetap meluas karena trauma yang masih membekas dari gempa dahsyat sebelumnya.

Sebagai informasi, pada 28 Maret 2025, Myanmar memang sempat diguncang gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang menewaskan lebih dari 3.700 orang dan memicu lebih dari 140 gempa susulan. Meski demikian, ramalan John terbukti tidak akurat, karena gempa yang dimaksud tidak terjadi pada tanggal yang ia sebutkan.

Kementerian Informasi Myanmar menyatakan bahwa penangkapan John Moe The dilakukan atas dasar penyebaran berita palsu yang menyebabkan gangguan ketertiban umum. Di Myanmar, penyebaran informasi menyesatkan melalui media sosial merupakan pelanggaran hukum yang dapat dikenai sanksi pidana.

John Moe The sendiri dikenal sebagai sosok kontroversial yang sering membagikan ramalan terkait bencana alam hingga prediksi politik internasional. Namun kali ini, prediksi yang ia sebarkan justru membawa konsekuensi hukum serius. Para ahli juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi gempa bumi secara pasti.

Kasus ini kembali menyoroti pentingnya literasi digital dan tanggung jawab dalam menyebarkan informasi, khususnya di tengah masyarakat yang masih rentan terhadap trauma bencana.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.