Penganiaya Satpam RS Bekasi Diduga Kabur ke Pontianak
Seorang pria yang diduga menganiaya seorang satpam di Rumah Sakit (RS) di Bekasi, Jawa Barat, kini tengah diburu oleh pihak kepolisian. Pria tersebut, yang diketahui berinisial H, kabur setelah melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang petugas keamanan rumah sakit pada 6 April 2025. Pihak kepolisian menduga bahwa pelaku melarikan diri ke Pontianak, Kalimantan Barat, dan kini tengah melakukan upaya pengejaran.
Kronologi Penganiayaan
Menurut keterangan pihak kepolisian, kejadian bermula saat pelaku, yang tengah berada di area RS tersebut, terlibat cekcok dengan satpam bernama Agus (45) yang bertugas di lokasi. Cekcok ini dipicu oleh masalah sepele, namun dengan cepat berkembang menjadi aksi penganiayaan. Dalam peristiwa itu, pelaku dilaporkan memukul dan mendorong Agus dengan kekerasan. Akibat serangan tersebut, Agus mengalami luka pada bagian wajah dan tubuhnya, yang mengharuskan ia menerima perawatan medis.
Beberapa saksi yang berada di lokasi kejadian menyatakan bahwa penganiayaan terjadi secara tiba-tiba dan cukup brutal. "Pelaku tiba-tiba menyerang satpam tanpa peringatan, bahkan ada saksi yang mendengar teriakan kesakitan dari satpam yang dipukul," ujar salah seorang saksi mata yang enggan disebutkan identitasnya.
Pelaku Kabur dan Pencarian Dimulai
Setelah melakukan aksi penganiayaan, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi kejadian. Pihak rumah sakit segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, yang kemudian segera melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pihak kepolisian menduga bahwa pelaku kabur ke Pontianak, Kalimantan Barat, dengan menggunakan transportasi umum.
"Setelah melakukan pengecekan terhadap berbagai informasi yang ada, kami menemukan petunjuk yang mengarah pada kemungkinan pelaku berada di Pontianak. Kami sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian di sana untuk menangkapnya," ujar Kapolsek Bekasi Kota, Kompol Sutrisno, dalam konferensi pers pada Senin pagi.
Motif Penganiayaan
Sementara itu, pihak kepolisian juga masih mendalami motif dari penganiayaan ini. Meskipun cekcok awalnya terkait masalah kecil, namun polisi menduga ada faktor lain yang mempengaruhi tindakan pelaku. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pelaku diketahui memiliki masalah pribadi dengan beberapa petugas keamanan di rumah sakit tersebut, namun hal ini masih perlu dibuktikan melalui penyelidikan lebih lanjut.
Pelaku yang kini berstatus buronan, H, diketahui memiliki riwayat kriminal sebelumnya, meskipun dengan kasus yang berbeda. Polisi berharap dengan adanya informasi lebih lanjut dari masyarakat, mereka dapat segera menangkap pelaku dan membawa proses hukum yang adil terhadapnya.
Reaksi dari Pihak Rumah Sakit dan Keluarga Korban
Pihak Rumah Sakit tempat kejadian tersebut terjadi mengungkapkan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa salah satu satpam mereka. Manajemen rumah sakit menyatakan bahwa mereka sangat menghargai tugas dan dedikasi petugas keamanan yang bekerja di sana, yang selalu siap melindungi keselamatan pengunjung dan staf rumah sakit.
“Kami sangat menyayangkan peristiwa ini, dan kami akan memberikan dukungan penuh kepada korban. Kami juga berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku agar proses hukum berjalan dengan lancar,” ujar juru bicara rumah sakit.
Sementara itu, keluarga korban, Agus, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh pihak rumah sakit dan masyarakat. Mereka berharap pelaku dapat segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya.
Upaya Kepolisian
Kapolsek Sutrisno menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan tim gabungan dan aparat kepolisian di Pontianak untuk memastikan pelaku dapat ditangkap secepat mungkin. Polisi juga meminta bantuan dari masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu penangkapan pelaku.
“Jika ada yang mengetahui keberadaan pelaku atau melihat sesuatu yang mencurigakan, kami mohon agar segera menghubungi kami. Kami berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini,” tegas Sutrisno.
Penutupan
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat penganiayaan terhadap petugas keamanan yang terjadi di rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat yang aman untuk masyarakat. Para petugas keamanan yang bekerja keras setiap hari menjaga ketertiban dan keselamatan di berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, sering kali harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk ancaman kekerasan. Pihak kepolisian berharap kejadian ini dapat segera terselesaikan dengan penangkapan pelaku dan memberikan keadilan bagi korban.