Penumpang KRL Jadi Korban Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang

· 2 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Penumpang KRL Jadi Korban Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang

Pelecehan Seksual di KRL Serpong–Tanah Abang, Pelaku Diamankan Usai Korban Rekam Aksinya

Jakarta — Seorang penumpang perempuan menjadi korban pelecehan seksual di dalam rangkaian KRL rute Serpong–Tanah Abang pada jam sibuk pagi hari. Kejadian memilukan ini terjadi saat kereta dalam kondisi penuh sesak, ketika ruang gerak penumpang sangat terbatas.

Korban, yang diketahui berinisial KD, berdiri di antara penumpang lain tanpa menyadari bahwa dirinya tengah menjadi sasaran tindakan tak senonoh. Awalnya, ia hanya merasakan sebuah sentuhan yang ia anggap sebagai dorongan atau gesekan dari tas penumpang lain. Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa sentuhan tersebut terus berulang dan terasa tidak wajar.

Dengan perasaan tak nyaman dan curiga, KD mencoba memperhatikan sekelilingnya. Saat itulah ia melihat tangan seorang pria yang berdiri sangat dekat dengannya, yang ternyata menjadi sumber dari sentuhan tersebut. Menyadari telah menjadi korban pelecehan seksual, KD segera berteriak meminta tolong, menarik perhatian penumpang lainnya.

Tidak berhenti di situ, dengan cepat KD mengambil ponselnya dan merekam aksi pelaku sebagai bukti. Keberaniannya ini membuat situasi menjadi tegang, hingga akhirnya petugas keamanan yang berjaga di stasiun berikutnya segera turun tangan.

Setibanya di Stasiun Pondok Ranji, petugas keamanan langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke ruang pengamanan untuk proses klarifikasi lebih lanjut. KD turut memberikan keterangan serta memperlihatkan rekaman video yang berhasil ia ambil.

Meski memiliki bukti kuat, KD memutuskan untuk tidak melanjutkan proses hukum, dan memilih jalan mediasi. Pelaku sendiri mengakui perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung di hadapan petugas dan korban.

Meskipun kasus tidak dilanjutkan ke jalur kepolisian, PT KAI Commuter tidak tinggal diam. Mereka mengambil langkah tegas dengan mem-blacklist pelaku dari seluruh layanan KRL. Melalui sistem CCTV berbasis analitik, wajah pelaku kini masuk dalam daftar pemantauan, sehingga jika ia kembali mencoba naik KRL, sistem akan otomatis memberikan peringatan kepada petugas.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.