Waspada! Kasus DBD di Jakarta Barat Meningkat Drastis
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jakarta Barat mengalami peningkatan yang signifikan sejak awal tahun 2025. Berdasarkan data dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, jumlah kasus DBD tercatat meningkat dari 124 kasus pada Desember 2024 menjadi 186 kasus pada Januari 2025, dan mencapai 201 kasus pada Februari 2025. Peningkatan ini menunjukkan adanya tren yang mengkhawatirkan, terutama dengan datangnya musim hujan.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, menjelaskan bahwa musim hujan menjadi faktor utama dalam meningkatnya kasus DBD, karena genangan air yang terjadi pada musim ini menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyakit DBD. "Tren kasus DBD biasanya meningkat pada bulan Januari dan Februari, dan puncaknya diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei atau Juni," ungkap Erizon.
Pemerintah setempat pun mengimbau masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Masyarakat diminta untuk secara rutin memeriksa tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, tampungan air, dan saluran air yang tergenang. Selain itu, warga juga diharapkan untuk menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri, yang bertugas untuk memantau keberadaan jentik nyamuk di lingkungan sekitar.
Peningkatan kasus DBD ini menjadi peringatan bagi seluruh warga Jakarta Barat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah penyebaran penyakit tersebut. Langkah-langkah preventif yang dilakukan sejak dini sangat penting untuk menekan angka kasus DBD yang terus meningkat.