Tapanuli Tengah – Bangkai seekor orangutan Tapanuli ditemukan usai banjir bandang melanda kawasan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Satwa langka dan dilindungi tersebut ditemukan tersangkut di antara gelondongan kayu yang terbawa arus banjir.
Temuan bangkai orangutan itu terjadi pada Kamis (11/12/2025) di Desa Pulo Pakkat, Tapanuli Tengah. Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) bersama tim terkait langsung melakukan evakuasi setelah menerima laporan dari warga.
Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Susilo AW, mengatakan bangkai orangutan tersebut telah dievakuasi dan dikuburkan sesuai prosedur penanganan satwa liar.
“Terkait temuan bangkai orangutan di Pulo Pakkat pada Kamis, 11 Desember 2025, sudah kami evakuasi dan kuburkan di Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan,” ujar Susilo, Sabtu (13/12/2025).
Susilo menjelaskan, pascabencana banjir bandang dan longsor, pihaknya meningkatkan pemantauan terhadap satwa liar di kawasan terdampak. Pemantauan dilakukan secara rutin dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi non-pemerintah (NGO) dan mitra konservasi.
“Pasca bencana, kami menugaskan personel dan berkolaborasi dengan teman-teman NGO untuk melakukan pemantauan satwa liar. Kami juga mengadakan koordinasi dengan tim COP terkait penanganan satwa korban bencana,” jelasnya.
Hingga kini, penyebab pasti kematian orangutan Tapanuli tersebut belum dapat dipastikan. Pihak KSDA belum menyimpulkan apakah satwa itu mati akibat terseret banjir bandang atau karena faktor lain.
Penemuan bangkai orangutan ini menjadi perhatian serius mengingat orangutan Tapanuli merupakan salah satu spesies kera besar paling langka di dunia dan berstatus terancam punah. Peristiwa ini sekaligus menyoroti dampak bencana alam terhadap kelangsungan hidup satwa liar di habitat alaminya.








