Bolos Sekolah, Pelajar SMP Ketahuan Merokok hingga Main Judi Online

· 3 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Bolos Sekolah, Pelajar SMP Ketahuan Merokok hingga Main Judi Online

Bolos Sekolah, Pelajar SMP Ketahuan Merokok hingga Main Judi Online

Sidoarjo, 8 Agustus 2025 – Sekelompok pelajar SMP di Sidoarjo, Jawa Timur, tertangkap tengah asyik nongkrong di warung kopi saat jam pelajaran berlangsung. Lebih memprihatinkan lagi, mereka tidak hanya bolos sekolah, tetapi juga kedapatan merokok dan bermain judi online lewat ponsel masing-masing.

Aksi para pelajar tersebut terungkap dalam razia yang digelar oleh Satpol PP bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat. Petugas yang menyisir kawasan warung internet dan kafe menemukan lima pelajar berseragam lengkap tengah berkumpul tanpa alasan jelas.

“Mereka sedang tidak masuk sekolah, tapi justru bermain game, merokok, dan bahkan ada yang kedapatan membuka aplikasi judi online. Ini sangat kami sesalkan,” ujar Kepala Satpol PP Sidoarjo, dalam konferensi pers usai razia.

Orangtua Dipanggil, Sekolah Lakukan Pendampingan

Setelah diamankan, kelima pelajar tersebut dibawa ke kantor Satpol PP untuk didata dan diberikan pembinaan. Orangtua mereka turut dipanggil, dan pihak sekolah berjanji akan memberikan pendampingan psikologis serta bimbingan khusus.

Kepala sekolah tempat kelima siswa tersebut bersekolah menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia menegaskan bahwa pihak sekolah tidak akan langsung menjatuhkan sanksi berat, namun akan mengedepankan pendekatan edukatif.

“Kami tidak ingin menghukum tanpa membina. Ini menjadi peringatan keras, baik bagi siswa, guru, maupun orangtua,” jelasnya.

Fenomena Judi Online di Kalangan Remaja Kian Mengkhawatirkan

Kasus ini menambah daftar panjang keterlibatan anak di bawah umur dalam praktik judi online yang kian marak. Meski pemerintah telah memblokir ribuan situs, kenyataannya akses terhadap platform judi masih terbuka melalui VPN atau aplikasi ilegal yang tersebar luas di media sosial.

Pemerhati anak dan pendidikan, Lely Rahmawati, mengatakan bahwa pengawasan dari orangtua dan sekolah harus lebih ditingkatkan.

“Judi online memberikan efek candu yang sangat merusak, apalagi pada usia remaja. Ini bukan hanya soal pelanggaran disiplin, tapi juga krisis nilai dan pengaruh digital yang tak terkendali,” ujarnya.

Kesimpulan

Kasus ini menjadi cermin tantangan pendidikan saat ini: bagaimana sekolah, keluarga, dan masyarakat bekerja sama menjaga generasi muda dari ancaman budaya instan, akses digital bebas, dan minimnya pengawasan. Razia ini mungkin hanya satu dari banyak kasus serupa yang belum terungkap.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.