Jemaah Haji Jember Dapat 'Bonus Tambahan' Usai Pesawatnya Diteror Bom
JEMBER – Ratusan jemaah haji asal Kabupaten Jember dan Bondowoso yang tergabung dalam Kloter 33 Debarkasi Surabaya mengalami insiden tak terduga saat perjalanan pulang ke tanah air. Pesawat yang mereka tumpangi, Saudia Airlines SV-5688, mendapat ancaman bom saat melintasi wilayah udara Aceh pada Sabtu (21/6/2025) pagi.
Menanggapi ancaman tersebut, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, sekitar pukul 09.27 WIB. Prosedur evakuasi dilakukan dengan cepat dan hati-hati oleh tim gabungan dari Gegana, TNI, Polri, dan pihak otoritas bandara. Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh hingga sekitar pukul 13.00 WIB, tidak ditemukan adanya bahan peledak di pesawat. Ancaman tersebut kemudian dipastikan sebagai hoaks.
Meski sempat membuat panik, para jemaah justru menunjukkan ketenangan dan semangat yang tinggi. Mereka dibawa ke hotel di Medan untuk beristirahat semalam. Menurut beberapa jemaah, pengalaman tersebut justru terasa seperti “bonus liburan tak terduga”.
“Bonus tambahan satu hari liburan di Medan, meskipun sebenarnya semalam cuma tidur saja,” ujar salah satu jemaah, David Fahri, dengan nada santai.
Keesokan harinya, pada Minggu (22/6/2025) pukul 03.30 WIB, pesawat kembali lepas landas menuju Surabaya dan mendarat dengan selamat di Bandara Juanda sekitar pukul 06.20 WIB. Setibanya di Asrama Haji Surabaya, para jemaah disambut dengan haru oleh keluarga yang telah menanti dengan cemas.
“Alhamdulillah, sekarang kita sudah kembali berkumpul. Rasanya lega sekali,” ungkap Ida, salah satu keluarga jemaah yang menjemput ibunya.
Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Sugiyo, menyampaikan bahwa tidak ada jemaah yang mengalami trauma serius. Semua dalam kondisi sehat, dan pelayanan dari maskapai serta pihak keamanan dinilai sangat baik.
Sementara itu, penyelidikan atas ancaman bom palsu masih terus berlangsung. Tim gabungan dari Densus 88 dan aparat internasional, termasuk FBI, dilibatkan untuk melacak sumber teror tersebut.
Bupati Jember Muhammad Fawait pun menyampaikan apresiasi terhadap penanganan cepat oleh semua pihak dan mengimbau masyarakat agar tidak panik. “Semua jemaah dalam keadaan baik, tidak ada yang cedera atau sakit serius,” ujarnya.
Meski sempat diwarnai teror, kepulangan jemaah haji Jember dan Bondowoso berakhir dengan selamat. Insiden ini pun menjadi cerita yang tak terlupakan dalam perjalanan spiritual mereka.