Megawati Usulkan Konferensi Asia Afrika Jilid II, Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina

· 2 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Megawati Usulkan Konferensi Asia Afrika Jilid II, Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina

Megawati Usulkan Konferensi Asia-Afrika Jilid II: Soroti Ketimpangan Global dan Kemerdekaan Palestina

Jakarta – Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, mengusulkan digelarnya kembali Konferensi Asia-Afrika (KAA) sebagai respons atas kondisi global yang semakin kompleks. Usulan ini ia sampaikan dalam pidatonya pada peringatan ke-62 KAA yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada 18 April 2017.

Dalam pidato tersebut, Megawati menekankan pentingnya negara-negara Asia dan Afrika untuk kembali duduk bersama membahas tantangan global, terutama dampak dari globalisasi dan sistem pasar bebas yang dianggap menciptakan ketimpangan baru di banyak negara berkembang. Menurutnya, dunia yang kian terhubung membutuhkan solidaritas dan strategi kolektif demi menciptakan tatanan internasional yang lebih adil dan berimbang.

"Sudah saatnya kita mengadakan Konferensi Asia-Afrika jilid II," ujar Megawati, seraya mengajak para pemimpin negara untuk mengevaluasi dan merumuskan langkah strategis bersama dalam menghadapi tantangan abad ke-21.

Tak hanya soal ekonomi global, Megawati juga menyoroti isu kemerdekaan Palestina yang belum juga tercapai. Ia menyebut bahwa kemerdekaan Palestina merupakan “utang sejarah” dari hasil KAA pertama tahun 1955 di Bandung, yang kala itu melahirkan semangat solidaritas dan perjuangan antikolonialisme di Asia dan Afrika.

"Selama Palestina belum merdeka, semangat dan amanat dari Konferensi Asia-Afrika yang pertama belum sepenuhnya terlaksana," tegasnya.

Peringatan KAA ke-62 ini turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri kabinet, serta duta besar negara-negara sahabat. Momen ini tidak hanya menjadi pengingat sejarah perjuangan bersama, tapi juga sebagai refleksi terhadap peran aktif Asia-Afrika dalam menghadapi isu-isu global kontemporer.

KAA pertama di Bandung dikenal sebagai tonggak bersejarah yang mempersatukan negara-negara baru merdeka di Asia dan Afrika dalam semangat antiimperialisme. Kini, usulan Megawati dinilai sebagai ajakan untuk menghidupkan kembali semangat solidaritas tersebut di tengah tantangan dunia yang kian kompleks.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.