Prabowo Subianto Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Constantine, Bahas Kemitraan Strategis
St. Petersburg, Rusia — Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, hari ini Kamis (19/6/2025), melakukan kunjungan resmi ke Rusia dan dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Constantine, St. Petersburg. Pertemuan ini menjadi sorotan internasional karena diyakini akan memperkuat arah kemitraan strategis antara Indonesia dan Rusia.
Prabowo tiba di Rusia dalam rangka lawatan kenegaraan, yang menjadi salah satu agenda pentingnya menjelang pelantikannya sebagai presiden pada Oktober mendatang. Kunjungan diawali dengan upacara peletakan karangan bunga di Makam Pahlawan Rusia sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pertemuan yang digelar secara tertutup di Istana Constantine, Prabowo dan Putin dijadwalkan membahas sejumlah isu strategis, termasuk kerja sama pertahanan, perdagangan bilateral, ketahanan energi, serta peluang kerja sama dalam bidang nuklir sipil melalui perusahaan Rusia, Rosatom.
Selain pertemuan empat mata antara kedua pemimpin, delegasi dari kedua negara juga akan menggelar dialog lanjutan dalam format bilateral resmi. Salah satu agenda penting dalam kunjungan ini adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Rusia, sebagai landasan untuk memperluas kolaborasi di berbagai sektor.
Usai pertemuan, Presiden Putin dijadwalkan menjamu Prabowo dalam jamuan makan siang kenegaraan. Suasana hangat dan bersahabat dikabarkan menyelimuti pertemuan ini, menandai keakraban antara kedua tokoh yang sudah terjalin sejak Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Besok, Jumat (20/6), Prabowo dijadwalkan menjadi pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF), sebuah forum ekonomi global bergengsi yang dihadiri oleh para pemimpin dan pengusaha dari berbagai negara.
Pertemuan hari ini dinilai sebagai langkah awal penting menuju penguatan peran Indonesia di kancah global, khususnya dalam dinamika geopolitik kawasan Asia-Eropa serta dalam konteks kemitraan strategis dengan negara-negara BRICS.
Dengan pertemuan ini, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo menunjukkan sinyal kuat untuk membuka jalan kerja sama yang lebih luas dan seimbang dengan kekuatan global di luar poros tradisional Barat.