Profil Dr. Tan Shot Yen, Ahli Gizi Lulusan Filsafat yang Kritik Tajam MBG di Rapat DPR
Jakarta, 26 September 2025 – Dr. Tan Shot Yen, seorang ahli gizi yang dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintah, baru-baru ini mencuri perhatian publik setelah memberikan kritik tajam terhadap program Makanan Bergizi (MBG) dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI. Lulusan Filsafat yang kini berkarier sebagai ahli gizi ini membahas ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan program MBG yang diklaim tidak menyentuh kebutuhan dasar masyarakat dengan efektif.
Dr. Tan Shot Yen, yang lebih dikenal di kalangan akademisi dan praktisi gizi sebagai sosok yang berani berbicara di depan umum, telah lama terlibat dalam berbagai inisiatif terkait kesehatan masyarakat, terutama dalam hal pendidikan gizi dan pemahaman pola makan yang sehat. Lulusan Filsafat dari Universitas Indonesia ini memiliki latar belakang yang unik dibandingkan dengan banyak ahli gizi lainnya, yang biasanya datang dari disiplin ilmu kesehatan atau kedokteran. Namun, justru latar belakang filsafatnya yang ia anggap sangat membantunya dalam berpikir kritis dan menyeluruh, tidak hanya dalam hal sains gizi tetapi juga dampak sosial dari kebijakan yang ada.
Dalam rapat DPR yang digelar beberapa hari lalu, Dr. Tan mengkritisi program MBG yang dianggapnya gagal mencapai sasaran. Ia menyatakan bahwa banyak penerima manfaat dari program tersebut yang masih kesulitan mendapatkan akses ke makanan bergizi, sementara di sisi lain, distribusi bantuan sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik individu. “Program ini terlalu fokus pada pendistribusian bahan makanan, bukan pada pendidikan yang memungkinkan masyarakat mengolah makanan tersebut dengan benar. MBG hanya mengedepankan angka statistik tanpa melihat kualitas intervensi yang dibutuhkan masyarakat,” ucapnya dengan tegas.
Dalam presentasinya, Dr. Tan juga menyoroti masalah ketidaksesuaian antara kebijakan dengan kondisi lapangan. Ia mengungkapkan bahwa banyak keluarga penerima manfaat yang justru kurang paham bagaimana memanfaatkan bahan makanan yang diberikan untuk menghasilkan makanan yang bergizi dan seimbang. Ia menambahkan, “Akses terhadap informasi mengenai pola makan sehat harus menjadi bagian integral dari kebijakan ini, bukan hanya pemberian bahan pangan.”
Meskipun dikenal sebagai pribadi yang kerap tampil di media dan diskusi publik, Dr. Tan lebih memilih untuk mendalami masalah dari sudut pandang yang lebih mendalam dan filosofis. Ia sering kali menekankan pentingnya pemahaman holistik terhadap masalah gizi dan kesehatan masyarakat, serta mengajak semua pihak untuk tidak hanya melihat masalah dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi sosial, budaya, dan psikologis.
Sebelum mendalami ilmu gizi, Dr. Tan adalah seorang akademisi yang menghabiskan waktu di dunia filsafat. Dengan pendekatan filosofisnya, ia mencoba menghubungkan antara pola makan dan pandangan dunia masyarakat, serta bagaimana faktor sosial budaya mempengaruhi kebiasaan makan yang akhirnya berpengaruh pada kesehatan. Hal inilah yang menjadi pembeda utama dalam cara berpikirnya mengenai kebijakan publik terkait gizi.
Sebagai anggota aktif dalam berbagai organisasi profesional di bidang kesehatan, ia juga sering kali terlibat dalam penelitian dan kajian terkait pola makan masyarakat Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan pola makan yang tidak seimbang dan tingkat stunting yang tinggi di sejumlah daerah.
Tak hanya itu, Dr. Tan juga dikenal memiliki keterampilan komunikasi yang sangat baik, sehingga ia mampu menyampaikan pandangannya dengan lugas dan mudah dipahami oleh masyarakat umum, meskipun topik yang ia bahas sering kali kompleks.
Kini, meski sudah memiliki banyak pencapaian dalam dunia akademis dan kesehatan masyarakat, Dr. Tan Shot Yen tetap memiliki semangat untuk terus berkontribusi pada perbaikan sistem gizi di Indonesia. Ia berharap, melalui diskusi yang lebih terbuka dan pemahaman yang lebih mendalam, kebijakan kesehatan yang diambil pemerintah dapat lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
