Wamen Sudaryono Curhat Dapat 30 Ribu Pesan WhatsApp Imbas Viral di TikTok

· 3 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Wamen Sudaryono Curhat Dapat 30 Ribu Pesan WhatsApp Imbas Viral di TikTok

Wamen Pertanian Sudaryono Kebanjiran 30 Ribu Pesan WhatsApp Setelah Videonya Viral di TikTok

Jakarta, 20 Juni 2025 — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono membagikan kisah menarik soal dampak viralnya sebuah video pendek yang beredar di media sosial TikTok. Dalam acara Indonesia Connect yang digelar di SCTV Tower, Jakarta, Sudaryono mengaku menerima hingga 30 ribu pesan WhatsApp dalam waktu satu malam setelah videonya dibagikan oleh pengguna TikTok.

Peristiwa ini berawal dari kunjungan kerja Sudaryono ke daerah, di mana ia secara spontan memberikan nomor WhatsApp pribadinya kepada para petani. Niat awalnya sederhana: agar ia bisa berkomunikasi langsung dengan sekitar 200 hingga 300 petani di lapangan. Namun, seorang peserta kegiatan merekam momen tersebut dan mengunggahnya ke TikTok. Dalam hitungan jam, video itu viral dan ditonton jutaan kali.

“Saya pikir yang akan menghubungi saya paling 100 sampai 900 orang. Tapi ternyata satu video di TikTok langsung bikin HP saya penuh, ada sekitar 20 sampai 30 ribu pesan WhatsApp yang masuk dalam satu malam,” ujar Sudaryono sambil tersenyum.

Isi pesan yang membanjiri WhatsApp-nya mayoritas berasal dari petani yang mengeluhkan berbagai masalah pertanian. Mulai dari kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, bibit berkualitas, akses irigasi, hingga harga jual hasil panen yang tidak stabil.

Menanggapi curahan hati para petani tersebut, Sudaryono mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian saat ini tengah memperbaiki banyak aspek, termasuk menyediakan bibit unggul hasil kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti IPB. Pemerintah juga menganggarkan Rp12 triliun untuk memperbaiki lebih dari 83 ribu titik irigasi, dan siap menambah anggaran hingga Rp10 triliun jika diperlukan.

Untuk persoalan pupuk, ia menegaskan bahwa tahun ini total pupuk bersubsidi yang disiapkan mencapai 9,5 juta ton, dengan distribusi yang terus diawasi agar tepat sasaran. Sementara untuk pascapanen, Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan harga beli minimal gabah kering panen di angka Rp6.500 per kilogram.

Meski awalnya sempat kewalahan, Sudaryono mengaku senang karena kini bisa mendengar langsung suara petani dari berbagai penjuru Indonesia. Ia menyebut fenomena viral ini sebagai bukti bahwa media sosial bisa menjadi jembatan efektif antara pemerintah dan masyarakat bawah, terutama petani.

“Ini menjadi pelajaran bahwa komunikasi langsung sangat penting, dan saya berkomitmen menjawab satu per satu pesan dari petani,” tutupnya.

Fenomena ini menjadi gambaran nyata bagaimana kekuatan media sosial, seperti TikTok, dapat mempercepat akses masyarakat kepada pejabat publik, serta mendorong respons cepat terhadap persoalan lapangan.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.